Berkah Di Balik Bencana Banjir Tahunan Di Kecamatan Patimuan Jembatan Pelimpah

Berkah Di Balik Bencana Banjir Di Kecamatan Patimuan Jembatan Pelimpah

Berkah Di Balik Bencana Banjir Di Kecamatan Patimuan Jembatan Pelimpah

Berkah Di Balik Bencana Banjir Di Kecamatan Patimuan Jembatan Pelimpah

Banjir Pelimpah Patimuan
Banjir Melanda Patimuan
Cilacap - Beberapa pengojek getek hilir mudik di Jembatan Pelimpah, Patimuan Cilacap,


Mereka merupakan segelintir orang yang memanfaatkan banjir tahunan di Patimuanuntuk mengais rezeki. 

Salah satu pengojek bernama Ghofar (24) mengaku mengoperasikan getek kayu berukuran 1 x 2 meter bersama 7 temannya. Satu getek didorong 2-3 orang.

"Kita beroperasi sejak pukul 04.00 WIB subuh tadi," ungkap Ghofar kepada Kompasko.com yang menumpang geteknya, Sabtu 17/08/2016

Daerah operasi Ghofar hanya di seputar Jembatan Pelimpah yang kini terendam air setinggi 4 meter.


Dia dan teman-temannya menerima permintaan warga mengangkut barang-barang berharga yang akan diungsikan ke wilayah yang relatif aman. 

Tidak hanya sebatas perabot rumah tangga, pakaian dan barang-barang elektronik seperti TV, VCD dan radio saja. Para pengojek getek ini juga menerima permintaan mengangkut motor.

"Kalau orang tarifnya Rp 45.000, tapi kalau bawa barang paling murah Rp 30.000. Sedangkan motor tarifnya Rp 100.000-Rp 150.000," ungkap Ghofar.

Hingga pukul 11.30 WIB, Ghofar mengaku sudah mengangkut sekitar 400 penumpang. Jika penumpangnya membayar tarif rata-rata Rp 100.000, hingga siang ini Ghofar sudah mengantongi minimal Rp 4.000.000.

Di wilayah Pelimpah, sedikitnya ada sekitar 2000 rumah warga. 1000 Rumah di antaranya terendam banjir setinggi 4 meter. Wilayah ini memang landai, sehingga saat Citandui meluap, daerah inilah yang pertama kali terkena banjir.

Untuk mengantisipasi banjir yang menyambangi rumah mereka setiap tahunnya, warga membangun rumah dua lantai/ Panggok Biasanya jika banjir masih di kisaran 1-2 meter, warga masih bertahan di rumah dan menolak ke pengungsian. Aktivitas mereka dilakukan di lantai 2 rumahnya.

Sedangkan warga yang rumahnya tidak bertingkat terpaksa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian, seperti masjid dan sekitarnya.

Salah satu warga, Ngatni (50), mengaku sudah sejak 3 hari mengosongkan  rumahnya dari barang-barang. "Kita jaga-jaga kalau banjir. Barang-barang dinaikkan ke lantai 2," katanya.






Posting Komentar untuk "Berkah Di Balik Bencana Banjir Tahunan Di Kecamatan Patimuan Jembatan Pelimpah "

POPULER SEPEKAN

Merpati Kolongan Laku 1,5 Miliyar
Muncul Grup Lawak Mirip Warkop DKI, Indro Warkop Marah Hingga Sebut Tak Punya Etika
Masukin Cowok Bangladesh Tidur Bareng Sekamar, Seorang PMI Dipolisikan Majikan
Linda Sahabat Vina Akhirnya Buka Suara usai Pegi Ditangkap
Demi Memenuhi Kebutuhan Popok dan Susu Bayi Umur 10 Bulan Dicat Silver Untuk Mengemis
 Siswi SMP di Ajibarang Diperkosa Ayah dan Kakak sejak Usia 12 Tahun
Efek Blogspot ganti Top Level Domain (TLD)
Aplikasi Penghasil Saldo Dana di Bulan September Terbukti Membayar
KARTU PRAKERJA GELOMBANG 69 BERKEMUNGKINAN AKAN DIBUKA SEBENTAR LAGI
Sebetulnya apa sih yang di sebut dengan meronce??