Makalah Elemen Mesin
DESKRIPSI MATERIPERTEMUAN KE-8: SAMBUNGAN MUR DAN BAUTMata Kuliah :ELEMEN MESIN IPENGANTAR: Pembahasan sambungan
ELEMEN MESIN ELEMEN MESIN
Elemen Mesin Mur dan Baut merupakan salah satu hal yang penting di dunia kontruksi. Teknik Penyambungan ini merupakan teknik penyambungan yang sering di pakai di dunia industry, namun sering kali banyak kontruksi bangun yang umur pakainya belum habis sudah mengalami kerusakan atau bahkan roboh. Oleh karena itu, dalam materi kali ini kita akan mempelajari cara merancang baut dan mur.
TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
A. Menjelaskan pengertian dan macam macam sambungan Baut dan mur.
B. Menjelaskan keuntungan dan kerugian sambungan Baut dan Mur.
C. Menghitung kekuatan sambungan Baut dan Mur
DESKRIPSI MATERI:
A. Pengertian dan Fungsi Sambungan Mur dan Baut
Suatu konstruksi mesin terdiri atas elemen elemen mesin yang dirakit dan disatukan satu sama lainnya dengan cara disambung dan tersusun menjadi suatu mesin yang utuh . Salah satu bentuk sambungan elemen mesin tersebut adalah sambungan ulir.
Sambungan ulir pada elemen mesin berfungsi sebagai sambungan sementara yaitu sambungan yang dapat dibuka dan dipasang kembali tanpa merusak elemen mesin mesin itu sendiri atau alat penyambungnya . Sambungan ulir terdiri atas baut dan mur oleh kerena itu sambungan ulir disebut juga dengan sambungan mur baut.
Sambungan mur baut banyak digunakan pada sambungan konstruksi mesin, sasis, konstruksi jembatan, konstruksi bangunan rangka baja, mesin automotive dan elemen elemen mesin lainnya . Hampir sebilan-puluh persent dari suatu mesin disambung dengan menggunakan ulir yaitu dengan menggunakan baut , sekeruf dan mur . Sambungan dengan menggunakan ulir ini sangat praktis dengan pertimbangan:
Mudah dalam pemasangan
Penggantian suku cadang praktis.
Untuk pembongkaran dan pemasangan kembali memerlukan alat yang sederhana yaitu berupa kunci kunci yang dapat dibawa.
Dalam keadaan darurat pembongkaran dan pemasangan kembali dapat dilakukan dimana saja. Contoh melepas roda kendaraan yang pecah untuk ditambal.
Tidak merusak bagian bagian komponen yang disambung maupun alat penyambungnya,
Sambungan dengan ulir bersifat sambungan-sementara.
Sambungan dapat dilaksanakan pada komponen mesin yang bergerak maupun yang tidak dapat bergerak.
Sambungan bergerak misalnya sambungan antara poros engkol dengan batang penggerak, sambungan poros dengan bantalan, dan semacamnya. Sambungan yang tidak dapat bergerak yaitu sambungan pada konstruksi jembatan, kontruksi bangunan , angker angker , dan semacamnya.
Ulir terdiri atas ulir luar dan ulir dalam , ulir luar disebut dengan baut dan ulir dalam disebut dengan mur.
B. Macam Macam Ulir
Ulir yang digunakan pada mur baut pada umumnya adalah ulir segitiga yaitu ulir yang mempunyai penampang dengan bentuk profil segitiga . Jenis ulir segitiga yang standar terdiri atas :
1. Ulir metris
2. Ulir whitwort
3. Ulir UNC dan UNF
4. Ulir standar pabrik
1. Ulir Metris
Pada baut baut atau mur yang mempunyai standar metris ,untuk menunjukan atau memberikan tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan huruf M sebagai simbol dari ulir metris kemudian diikuti dengan angka yang menyatakan ukuran diameter luar dari ulir dan kisar ulir . Penunjukan ulir ini selain terdapat pada mur atau baut juga terdapat pada sney dan tap
Gambar 1. Ulir metric.
Profil ulir metris (ISO Metric) mempunyai bentuk profil segi tiga dengan sudut puincak 60o . Penampang dari sepasang profil ulir metris yang terdiri dari mur dan baut atau ulir luar dan ulir dalam serta ukurannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Profil ulir metris
Ukuran standar ulir metris
H1 = 0,541266 p
D1 = D – 1,082532 p
D2 = D – 0,64951 p
Ukuran baut Metris
Ukuran dari kedalaman ulir pada baut adalah : d = 0,61. p
Ukuran diameter minor atau ukuran diameter terkecil pada baut menjadi :
md. = M D - 2.d = MD – 2(0,61).p = MD – 1,22.p
Gambar 3.Ukuran baut metris
Ukuran tinggi ulir pada mur adalah h = 0,54. p (dibulatkan)
Ukuran diameter minor atau diameter terkecil dari mur menjadi :
Md = M –2.h = MD – 2 (0,54) p = MD – 1,08.p (dibulatkan)
Gambar 4. Ukuran mur metris
Tabel berikut adalah ukuran ulir standar Metrik (Metrric M Profil) , yang terdiri atas : ukuran dasar , kisar , Diameter luar/ mayor , diameter dalam dan jenis ulir kasar atau halus dengan satuan [mm] . Ukuran standar diameter : bervariasi sampai dengan ukuran 200 mm.
Tabel 1.1 Ulir Standar Metrik (M Profile) Mur
2. Ulir whitwort
Ulir whitwort adalah jenis ulir segi tiga dengan sudut puncak 55 derajat , ulir whitwort ini mempunyai satuan inchi . Penunjukan ulir whitwort yaitu dengan huruf W , kemudian diikuti dengan dua angka , angka pertama menunjukan ukuran diameter luar dan angka yang kedua menunjukan jumlah kisar tiap satu inchi
Gambar 5. Ulir Whitwort
Bentuk standar profil ulir whitwort (BSW) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6. Profil ulir Whitwort
Tabel 2. Ulir Whitwort
3. Ulir UNC
Ulir UNC termasuk ulir segi tiga yang mempunyai satuan inchi seperti ulir Whitwort, hanya sudut puncaknya mempunyai sudut 60 derajat dan profilnya sama dengan profil ulir metris . Penunjukan ulir Uni diawali dengan angka yang menyatakan nomor ulir atau diameter ulir luar dan jumlah kisar tiap inchi
Gambar 7. Profil ulir UNC
Gambar 8. Profil ulir UNC
Untuk menentukan ukuran utama ulir UNC dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan atau berdasarkan tabel standar :
Ukuran ukuran utama dari ulir UNC dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan – persamaan berikut
Keterangan :
1 Inchi = 25,4 mm
H1 = tinggi kaitan dalam satuan ….. [mm]
D1 = Diameter dalam ulir …………...[mm]
D2 = Diameter efektif ………………...[mm]
D = Diameter luar dal;am satuan inchi .
Ukuran dari kedalaman ulir pada baut adalah
d = 0,61.p
Ukuran diameter minor atau ukuran diameter terkecil pada baut menjadi :
md.=M D - 2.d = MD – 2(0,61).p = MD – 1,22.p
p = pitch = 1/n , dan n = jumlah ulir tiap satuan inchi .
Gambar 9. Ukuran baut UNC
Ukuran tinggi ulir pada mur adalah
h= 0,54. p (dibulatkan)
Ukuran diameter minor atau diameter terkecil dari mur menjadi :
md=M –2.h= MD-2(0,54)p =MD – 1,08.p
Keterangan:
MD = Diameter ulir terbesar untuk mur dan baut
md. = Diameter terkecil untuk mur dan baut
p = Kisar atau pitch = 25,4/n [mm]
n = jumlah ulir tiap inchi .
d = dalam ulir pada baut
h = tinggi ulir pada mur
Gambar 10. Ukuran mur UNC
Untuk mengetahui ukuran ulir UNC selain dengan cara menghitung seperti di atas juga ukurannya dapat ditentukan berdasarkan table standar , yaitu untuk menentukan ukuran dasar ,diameter mayor , diameter minor dan jumlah ulir tiap inchi . Lihat table berikut
Tabel 3. Standar Ulir UNC
4. Ulir standar pabrik
Sebagai kebijakan dari pabrik otomotip untuk mempermudah dalam perakitan atau perawatan , spesifikasi dari baut dilengkapi dengan nomor part , tanda pada kepala baut , dan ukuran panjang maupun diameter dasar . Simbol dan penjelasan dari tanda kepala baut tersebut dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut .
Gambar 11. Simbol baut
Simbol baut-pabrik untuk kelas pengerasan , diameter dan panjang baut yang digunakan pada kendaraan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 12. Simbol baut
Baut tanam disebut juga dengan baut tap pada kedua ujungnya diulir dan tidak mempunyai kepala , seperti terlihat pada gambar berikut
Gambar 13. Baut tanam / baut tap
Gambar 14. Simbol baut tanam
Tabel 4. Spesifikasi Baut Standar Pabrik
loading...
Tabel 5. Batas Momen Untuk Pengencangan Baut Pabrik
Macam macam bentuk baut yang biasa digunakan pada otomotip dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 15. Bagian bagian baut
Gambar 16. Macam baut dan mur
TUGAS
1. Jelaskan Pengertian dan Fungsi Sambungan Mur dan Baut!
2. Jelaskan perbedaan Baut dan Mur!
3. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam ulir!
4. Dari macam-macam ulir diatas, jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing ulir, diatas!
Posting Komentar untuk "Makalah Elemen Mesin"