MAKALAH PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
MAKALAH PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
1.1
Latar
Belakang
Spesialis-spesialis
informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem, administrator basis
data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database,
dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis
informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh
spesialis informasi, pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan
hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna
untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para
spesialis tidak mampu untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan
sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir.
Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan
pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir
akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari
dan keahlian meliputi kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh
pendidikan dan pengetahuan. Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama
awalnya dirancang untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis,
namun aplikasi tersebut tak berapa lama menyebar ketingkat manajerial dan
professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh suatu konsep yang disebut sebagai
kantor maya dimana pekerja tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor
agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh telecommuting dan hoteling menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep dari
organisasi maya. Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu
berevolusi.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di lakukan melalui
beberapa tahap-tahap:
Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya di mulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana
strategis yang bersifat makro dan penjelasan rencana strategis serta kebutuhan
organisasi jangka menengah dan jangka panjang.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan
informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi,
baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun
bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab itu
informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka
akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah
manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen
perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu
perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas
organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan
aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi
kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan
banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian
merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen
dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem
informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang
proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
struktur organisasi yang inovatif?
2. Apa
saja keuntungan dan resiko komputasi pengguna akhir?
3. Mengapa dibutuhkan kriteria pendidikan, pengetahuan yang
dibutuhkan untuk karier dibidang informasi?
4. Bagaimana menempatkan pengguna system dan spesialis
informasi pada perspektif?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah,antara
lain :
1.
Untuk mengetahui bagaimana
stuktur organisasi yang inovatif
2.
Untuk mengetahui keuntungan dan
resiko yang dihadapi komputasi pengguna akhir
3.
Untuk mengetahui kriteria yang dibutuhkan
dalam bidang informasi
4. Untuk mengetahui bagaimana menempatakn pengguna system dan
spesialis informasi pada perspektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Sistem
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan
dalam organisasi-organisasi bisnis. Area-area bisnis dasar perusahaan adalah
keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, produksi, dan pemasaran.
Dukungan Sistem Informasi Bagi Organisasi
Sistem
informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, eksekutif, dan
area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para
manager perusahaan. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh
manager tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi ditingkat lebih
rendah dalam figure tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari
area-area bisnis tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk
organisasi fisik, yaitu cara bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku,
mesin, dan uang) dialokasikan ke berbagai area-area fisik perusahaan, anak
perusahaan global, divisi, wilayah, distrik, cabang, dan seterusnya.
2.2 Organisasi Layanan
Informasi
Layanan
informasi (indormation service – IS) untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama-nama lain
divisi SIM atau departemen SIM dan khususnya teknologi informasi (information
technology) juga popular.
1.
Sumber Daya Informasi
Sebagian besar sumber daya ini berlokasi dilayanan informasi
dan merupakan tanggung jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya
informasi yang terdapat di area-area pengguna adalah tanggung jawab dari para
manager area pengguna.
2.
Spesialis Informasi
Spesialis
informasi (information specialist) untuk menggambarkan karyawan yang tanggung
jawab utamanya adalah memberikan kontribusi atas tersedianya sumber daya
informasi dalam perusahaan. Spesialis informasi pada awalnya meliputi:
a. Analis sistem
Analis sistem adalah orang yang ahli dalam mendefinisikan masalah
dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana komputer akan
membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
b. Administrator basis data
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas
basis data. Tugas DBA terbagi dalam empat area utama; perencanaan,
implementasi, operasi, dan keamanan.
c. Webmaster
Bertanggung jawab atas insiden penyajian situs web
perusahaan. Webmaster bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk memastikan
bahwa jaringan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan atau sekutu bisnisnya
selalu terbuka. Webmaster memiliki keahlian dalam memanipulasi atau rancangan
grafik. Bawahan webmaster bertanggung jawab dalam membuat gambar-gambar
tersedia tetap konsisten dan saling mendukungdalam seluruh halaman situs web.
Tugas penting dari seorang webmaster adalah melacak orang-orang yang
mengunjungi halaman web perusahaan. Relasi dengan pelanggan dapat sangat
ditingklatkan dengan situs web yang beropersai setiap hari.
d. Spesialis jaringan
Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem
dan pengguna dalam membuat jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya
komputasi yang menyebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian dari
bidang-bidang komputasi maupun telekomunikasi. hal yang sangat sulit dilakukan
adalah memelihara jaringan yang memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi
berbasis web, karena sebagian besar komunikasi terjadi diluar batasan
perusahaan.
e. Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem
analis untuk membuat kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi sistem
analis dan programmer menciptakan suatu analis programmer.
f. Operator
Operator manjalankan peralatan komputasi berskala besar,
seperti komputer mainframe dan server. Operator akan memonitor konsol,
mengganti kertas printer, mengelola perpustakaan pita dan disk penyimpanan
data, serta ,melakukan tugas lain yang serupa. Spesialis informasi umumnya
digabungkan dengan perwakilan-perwakilan dari organisasi pengguna untuk
membentuk tim proyek yang mengembangkan sistem.
2.3 Struktur Organisasi Layanan
Informasi
Spesialis informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan
menurut berbagai macam cara. Unit-unit organisasional yang pertama
disentralisasikan didalam perusahaan, dengan hampir seluruh sumber daya
informasi berlokasi di unit IT.
1.
Tren Dari Struktur Tersentalisasi Ke Desentralisasi
Suatu struktur organisasi yang umum bagi suatu tersentralisasi.
Perusahaan telah menugaskan beberapa orang analis sistem dan programmer untuk
mengembangkan sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta
programmer lainnya untuk memelihara sistem-sistem yang sudah ada. Masing-masing
kelompok dipimpin oleh seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis
data, dan jaringan akan memeberikan kontribusi bagi pengembang maupun
pemeliharaan.
2.
Struktur Organisasi Inovatif
Struktur Organisasi Inovatif, ada 3 yaitu :
Model Sekutu ( partner model ) : layanan informasi yang bekerja dengan area-area bisnis
dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.
Model Platform ( platform model ) : layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali
inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi sehingga informasi
tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.
Model Terskala ( scalable model) : sumber daya yang harus diperoleh behitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang tersebut tidak
lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang
minimum.
Hal yang disari selama tahun
1990-an adalaah bahwa sentralisasi maupun desentralisasi memiliki keunggulan
masing-masing. Perusahaan-perusahaan
besar berusaha untuk mencapai suatu struktur oragnisasi yang “tersentralisasi
secara sentral.” Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang kepada unit IS
korporat untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan infrasuktur IT, dna
wewenanga kepada area-area mereka masing-masing. Struktur ini memiliki
kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini memainkan peranan yang lebih
besat di perusahaan daripada masa lalu. Kedua, prubahan teknologi menuntut agar
struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan
keahlian informasi bagi pengguna sistem maupun pengembang, sekaligus
memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan
konsultan.
Sebagai respons kebutuhan ini,
para penelitin SIM mengidentifikasikan tiga struktur inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model
platform (platform model), dan model terskala (scalable model). Basis dari model
sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam
menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang
mendasari model platform adalah
bahwa layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun
akan menyediakan sumber daya informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai
oleh area-area bisnis. Beberapa perusahaan, khususnya yang beroperasi secar
sikluss, memilliki kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan sepat tingkat
sumber daya informasi yang dimilikinya untuk meespons kondisi pasar. Model berskala menyadari bahwa sumber
daya harus dipperoleh begitu peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat
dilepaskan.
2.4 Komputasi Pengguna Akhir
Sistem
informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi melakukan
seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana
spesialisasi informasi bertindak sebagai perantara, yang memisahkan pengguna
dari komputer.
Di akhir tahun 1970-an kita melihat berkembangnya minat dari
pihak pengguna untuk mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu
pendekatan yang disebut komputasi
pengguna akhir(end-user computing). Pengguna akhir merupakan kata yang
sinonim dengan pengguna; pengguna
menggunakan produk akhir dari suatu system berbasis komputer. Komputasi
pengguna akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama:
1.
Dampak
pendidikan komputer. Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program
pendidikan komputer yang baik di sekolah-sekolah negri dan swasta, perguruan
tinggi, dan perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat.
2.
Antrian
layanan informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menyebabkan para
pengguna mulai mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan
sistem kepada layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan
respons yang cukup cepat untuk memenuhi tuntutan, dan antrian mulai menumpuk
dengan pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer.
3.
Murahnya
peranti keras. Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro
berharga murah.
4.
Peranti
lunak siap pakai. Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat
peranti lunak yang akan mengerjakan tugas-tugas akutansi dasar sekaligus
memberi informasi bagi pengambila keputusan.
Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas
pengembangan sistem, namun mereka harus menanggung sebagian tanggung jawab
berikut. Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak
memainkan peranan konsultasi daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
2.5 Pengguna Sebagai Suatu
Sumber Daya Informasi
Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi
penting yang dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran
strategis dan meraih keunggulan kompetitif. Dalam memutuskan bagaimana
perusahaan akan mempergunakan sumber daya informasinya, manajemen puncak harus
memberikan perhatian yang cukup besar tentang bagaimana cara komputasi pengguna
akhir akan dilaksanakan, sehingga pada akhirnya akan memaksimalkan manfaatnya
dan meminimalkan risikonya.
Keuntungan komputasi pengguna akhir serta EUC memberikan dua
manfaat utama:
1.
Manyamakan
kemampuan dan tantangan. Pergeseran beban kerja dalam pengembangan sistem ke
area-area pengguna memberikan kebebasan bagi spesialis informasi untuk lebih
berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan sistem-sistem yang rumit, yang
memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area berikut.
2.
Mempersempit
jarak komunikasi. Kesulitan yang sesuai menghantui pengembangan sistem jarak hari
pertama komputasi adalah komunikasi antara pengguna dan spesialis informasi.
Manfaat-manfaat di atas akan menghasilkan pengembangan
sistem yag lebih baik daripada yang dihasilkan oleh spesialis informasi yang
mencoba untuk melakukan sendiri sebagian besar pekerjaan.
Resiko komputasi pengguna akhir sebaliknya, ketika pengguna
akhir mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka akan menghadapkan perusahaan
kepada sejumlah risiko:
1.
Sasaran
sistem yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada aplikasi-aplikasi
yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara manual.
2.
Sistem yang
dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna akhir, meskipun
mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi, biasany tidak akan
dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam hal perencanaan
sistem.
3.
Pengguna
sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat kendali pusat
atas akusisi peranti keras dan peranti lunak yang berlebihan.
4.
Hilangnya
integritas data. Pengguna akhir tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka.
5.
Hilangnya
kendali. Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri
tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan dukungan komputer
bagi perusahaan.
Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan harus
mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan
EUC berkembang dan tumbuh subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis
pengendalian yang telah bekerja dengan begitu baik di layanan informasi juga
harus diterapkan pada area-area pengguna.
2.6 Kriteria Pendidikan, Pengetahuan dan Keahlian
Yang Dibutuhkan Untuk Karier Di Bidang Layanan Informasi
Pengetahuan
adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah formal
ataupun melalui upaya sendiri seperti membaca dan mengamati. Jenis pengetahuan
yang memungkinkan sesorang memberikan kontribusi dalam upaya-upaya pengembangan
sistem meliputi pengetahuan komputer, pengetahuan informasi, dasar-dasar
bisnis, teori sistem, proses pangembangan sistem, dan pembuatan model sistem.
1.
Pengetahuan
komputer (computer litercy) adalah
kemampuan untuk menggunakan sumber daya komputer guna mendapatkan pemrosesan
yang dibutuhkan.
2.
Pengetahuan
informasi (information literacy)
meliputi pemahaman bagaimana menggunakan informasi dalam setiap langkah proses
pemecahan masalah dimana informasi tersebut dapat diperoleh dan bagaimana
membagi informasi dengan orang lain.
3.
Dasar-dasar
bisnis (business fundamentals) adalah
topik-topik yang biasanya terdapat dalam mata kuliah inti S1 dan S2 bisnis,
akutansi, keuangan, pemasaran, manajemen, SIM, dan operasi.
4.
Teori sistem
(systems theory) menjelaskan
bagaimana cara menggambarkan sesuatu fenomena dalam bentuk struktur-struktur
sistem normatif.
5.
Proses pengenbangan
sistem (system development process)
terdiri atas langkah-langkah yang diambil uantuk mengembangkan suatu sistem
informasi.
6.
Pembuatan
model sistem (systems modelling)
terdiri atas berbagai cara untuk mendokumentasikan suatu sistem.
Adalah mungkin untuk mengidentifikasikan tidak hanya
jenis-jenis pengetahuan dan keahlian yang penting bagi spesialis informasi dan
pengguna saja, namun juga bagaimana pengguna dapat dibagi kembali menjadi
manajemen umum dan stafnya. Staf
profesional terdiri atas spesialis-spesialis seperti peneliti
pemasaran dan ilmuan manajemen, sedangkan staf administrasiterdiri atas pegawai kantor.
2.7 Keahlian Pengembangan Sistem
Setiap
individu biasanya memiliki kemampuan masing-masing yang berbeda yang berasal
dari bakat alamiah, dan proses pembelajaran yang menyempurnakannya. Keahlian
pengembangan sistem meliputi keahlian berkomunikasi, kemampuan analitis,
kreativitas, dan kepemimpinan.
1.
Keahlian
komunikasi (communications skills)
melibatkan kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada satu orang atau lebih
dengan menggunakan komunikasi lisan, tulisan, gambar.
2.
Kemampuan
analitis (analytical ability)
melibatkan studi dan pemahaman akhir atas suatu situasi dengan tujuan untuk
merumuskan respons atau solusi.
3.
Kreativitas
(creativity) adalah penciptaan ide
atau solusi baru yang sepenuhnya atau separuhnya baru.
4.
Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan untuk
mengarahkan orang lain untuk melaksanakan tugasnya.
2.8 Mengelola Pengetahuan Yang Ditunjukkkan Oleh
Sumber Daya Informasi Perusahaan
Perusahaan sering kali menganggap manajeman
pengetahun (knowledge management-KM) sebagai sistem jenis lin yang harus dikembangkan. Sistem seperti ini
akan menciptakan pengetahuan, mengelolanya, dan mengirimkannya ke pengguna –
pengguna yang tepat. Vendor-vendor seperti KnowledgeBase.net menjual peranti
lunak manajemen pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengambil
keuntungan dari peranti lunak siap pakai.
2.9 Otomatisasi Kantor
Otomatisasi kantor adalah penerapan otomatisasi, seperti
teknologi komputer, pada pekerjaan kantor. Otomatosasi kantor dapat dilacak
kembali hingga awal tahun 1960-an, ketika IBM memperkenalkan istilah pengolahan
kata untuk menyatakan suatu bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada
pengolahan kata-kata , otomatisasi kantor (office automation-OA)meliputi
seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan
dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar
perusahaan, salah satu kesunggulan dari ao adalah adanya fakta bahwa ia
memberikan suatu sambungan komunikasi bagi orang-orang didalam dan diluar
perusahaan untuk saling berkomunikasi satu satu sama lain.
1.
Pergeseran dan Pemecahaan Masalah Administratif ke Manajerial
Seiring dengan bertambahnya pengetahuan komputer dikalangan
manajerial dan profesional, mereka menyadari bahwa mereka dapat menggunakan
berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi
2.
Kantor Maya
Kemampuan AO untuk menghubungkan orang secara elektronik
membuka pintu-pintu baru dalam kegiatan bagaimana pekerjaan kantor
dilaksanakan. AO bahkan membuat pekerjaan kantor tidak harus dikerjakan
dikantor sebagai gantinya, pekerjaan seperti itu dapat dilakukan dimanapun
karyawan berada (kantor maya). Konsep ini dimulai dengan telekomuting, lalu
disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang disebut hoteling.
Adapun keuntungan dan kerugian kantor maya :
a.Keuntungan
kantor maya
1.
Biaya fasilitas yang lebih rendah.
2.
Biaya peralatan yang lebih rendah.
3.
Berkuarangnya penghentian pekerjaan.
4.
Kontribusi sosial.
b.
Kerugian Kantor Maya
1.
Moral yang rendah.
2.
Kekhawatiran akan risiko keamanan.
2.10 Menempatkan
Pengguna Sistem Dan Spesialis Informasi Pada Perspektif
Unsur manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam
pengembangan dan penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna
dan spesialis informasi. Kedua kelompok tersebut membentuk tim pengembangan.
Pengembangan sistem pada awalnya
dilakukan sepenuhnya oleh spesialis informasi. Namun, lama kelamaan pengguna
telah memainkan peranan yang semakin penting. Sampai ke suatu titik ekstrem,
pengguna dapat melakukan seluruh pekerjaan pengembangan.
Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah,
keadaan dimana pekerjaan dilaksanakan juga ikut mengalami pekerjaan. Organisasi
tidak lagi berbentuk fisik, yang mengharuskan pekerjaan dan pekerja berada pada
suatu lokasi fisik. Jaringan komunikasi elektronik memungkinkan perusahaan
mencapai suatu organisasi maya, dimana pekerjaan dapat dilakukan di hampir
semua tempat.
2.11 Kasus Penerapan
Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis
Setiap
perusahaan memiliki tujuan yang berbeda pada saat pertama kali didirikan. Hal
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari para pendiri perusahaan maupun
kondisi lingkunganyang dihadapi pada saat itu. Faktor yang datang dari para
pendiri perusahaan antara lain cara pandang, latar belakang pendidikan, budaya,
agama. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan antara lain teknologi,
politik, kondisi perekonomian. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap
perusahaan memiliki beberapa kesamaan tujuan yaitu mengalami pertumbuhan dan
kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan perusahaan maka informasi akan dibutuhkan
sebagai sarana komunikasi yang utama untuk keperluan pengambilan keputusan dan
perumusan kebijakan. Hal ini juga diperlukan perusahaan manufaktur. Perusahaan
manufaktur selalu berkecimpung dengan usaha jual menjual, begitu pula
perusahaan rokok,yang merupakan salah satu bentuk perusahaan manufaktur.
Berbagai strategi dirumuskan dan diterapkan perusahaan untuk meningkatkan
penjualan mereka. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan valid maka
perusahaan perlu merumuskan suatu sistem informasi, terutama sistem informasi
penjualan dan penerimaan kas perusahaan rokok.
Setiap perusahaan memiliki spesifikasi penjualan. Secara
garis besar ada tiga macam spesifikasi penjualan yang umum digunakan
perusahaan, yaitu berdasarkan jenis produk, petugas penjual, dan wilayah
penjualan. Untuk perusahaan rokok “djarum” memiliki spesifikasi penjualan
menurut wilayah penjualan atau lebih sering disebut dengan kanvasser. Alasan
perusahaan rokok “djarum” menerapkan kanvasser karena dianggap strategipaling
menguntungkan untuk mereka. Penjualan rokok perusahaan rokok “djarum” tersebar
ke beberapa wilayah, dengan kanvasser akan memudahkan pihak manajemen
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Selain itu dengan kanvasser
perusahaan dapat menganalisa pasar penjualannya, pelanggan, penyalur,
kebutuhan, selera regional, persediaan, dan kebutuhan lingkungan.
Penerapan Sistem Teknologi Informasi pada
Organisasi / Perusahaan perbankan. Penerapan sistem informasi pada organisasi
memerlukan suatu perencanaan yang matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa
tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu dikhawatirkan akan memakan biaya
yang mahal, kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset kelayakan dan lain-lain
akan menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem informasi maka masalah
finansial merupakan faktor yang sangat penting.
1. Finansial merupakan salah satu strategi
untuk menunjang berjalannya suatu sistem pada organisasi. Contoh dalam hal ini
adalah penerapan sistem ATM pada bank-bank di Indonesia. Para nasabah pengguna
ATM tersebut akan merasa kecewa bila datang ke sistem teknologi ATM tersebut
ternyata uang tidak bisa keluar atau macet, ini tentunya akan menyebabkan
nasabah memilih jaringan sistem pada suatu bank yang lebih lancar dan memuaskan
nasabah. Uraian di atas menunjukkan bahwa suatu sistem teknologi informasi haruslah
melalui perencanaan yang matang.
2. Kualiats sumber daya manusia yang
menguasai sistem teknologi informasi juga sangat diperlukan. Kalaupun
perencanaan untuk mengembangkan sistem teknologi sudah dipersiapkan namun tanpa
didukung oleh adanya SDM yang berkemampuan dan berpengetahuan (skill) di bidang
teknologi informasi tersebut, sistem teknologi tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spesialis informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis
sistem, administrator basis data, webmaster, spesialis jaringan, programmer,
dan operator. Perusahaan hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh
sumber-sumber daya informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti
lunak, database, dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer
dan spesialis informasi.
Ketika
sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna
tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan
kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan
komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk
mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir.
Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan
pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir
akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
3.2 Saran
Menempatkan
Pengguna Sistem dan Spesialis Informasi Pada Perspektif Pengetahuan spesialis
informasi dan perusahaan adalah suatu sumber daya yang berharga dan hendaknya
dikelola. Program-Program manajemen pengetahuan (knowledge management-KM)
formal sering kali terdiri atas sistem-sistem yang mengumpulkan, menyimpan, dan
memilah-milah pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sondang p siagian,sistem informasi
manajemen,PT bumi aksara,Jakarta,2002, hlm:79-80
Wahyudi,sistem informasi manajemen,Gadjah
Mada university press,yogyakarta,2009,hlm:226-227
Raymond mcleod, sistem informasi manajemen, salemba empat,jakarta,2009 hlm:
94-96
Posting Komentar untuk "MAKALAH PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM"