Tugas Kuliah Psikologi Industri
Tugas Kuliah Psikologi Industri
PISKOLOGI INDUSTRI DALAM PERUSAHAAN
Oleh : Admin
Nim: 20180002315
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2018
Bab 1
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Ilmu psikologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat perkembangan tidaklah berdiri sendiri, tetapi didukung oleh perkembangan ilmu dan tekhnologi yang ada. Oleh karena itu peranan dan kegunaannya bagi masyarakat akan semakin diperlukan.
Psikologi sebagai disiplin ilmu yang lahir di tengah-tengah masyarakat, akan sangat dibutuhkan dalam mengetahui sejauh mana tingkat tumbuh masyarakat itu. Begitu juga dalam kehidupan organisasi perusahaan. Suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalm bidang pelayanan kepada masyarakat, akan berhasil apabila kebijakan yang diputuskan oleh pengmbil keputusan dirasa menguntungkan bagi masyarakat konsumen. Sebaliknya, perusahaan tidak menderita kerugian baik materi maupun non materi.
Rumusan Masalah
a. Pengertian psikolog
b. Psikologi dalam perusahaan
c. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap tenaga kerja
d. Hubungan kemanusiaan dan faktor manusia
e. Interaksi sosial dalam perusahaan
f. Motivasi kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata “Psicho” berarti jiwa, dan “Logos” berarti ilmu. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa manusia. Psikologi dalam industri mempunyai peranan penting dalam meningkatkan produktivitas kerja yaitu dalam kaitannya dengan penerimaan karyawan, sifat-sifat karyawan yang satu dengan yang lainnya mempunyai prestasi yang tidak sama, walaupun karyawan-karyawan tersebut bekerja pada mesin-mesin yang sama. Namun produktivitas mereka tidaklah sama. Misalnya , pekerjaan yang telah dilakukan oleh A memberikan hasil yang baik, tetapi apabila dikerjakan oleh B hasilnya belum tentu baik.Perbedaan prestasi kerja ini disebabkan adanya cirri-ciri personil individu. Yaitu dalam bakat, motif, kepribadian, pengetahuan. Oleh karena itu, perusahaan dalam meningkatkan industrinya harus sadar dala menetapkan pekerjaan yang sesuai dengan orangnya, yang tidak hanya dalam menyelesaikan pekerjaan tetapi juga harus dapat menyesuaikan diri terhadap pekerjaannya.
Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu sifat-sifat kepribadian seseorang sangat berhubungan dengan kesuksesan dalam bekerja. Hal ini penting karena kepribadian di dalam bimbingan jabatan karyawan berguna bagi mereka yang penyesuaian kepribadiannya tidak baik, akan mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dalam situasi kerja. Oleh sebab itu setiap manajer perlu sekali memahami berbagai cara pendekatan demi pengembangan kepribadiannya. Dan juga minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya.
B. Psikologi Dalam Perusahaan
Sejak dulu perhatian manajer terhadap pengakuan pentingnya faktor tingkah laku manusia dalam bidang industri telah mulai ada, sehingga dari perkembangannya sampai sekarang ternyata unsur manusia sangat menentukan sekali dalam bidang produksi.Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan tentang segi-segi kejiwaan manusia secara sistematis, secara ilmiah. Psikologi mempelajari manusia sebagai perwujudan tingkah laku dan pengetahuan yang diperoleh seseorang dalam interaksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berwujud fisik dan psikis, tetapi yang akan dibahas lebih menitik beratkan pada segi psikis atau psikologisnya, seperti misalnya tentang intelegensi, motivasi, kepribadian dan sebagainya.
Psikologi juga sangat diperlukan dalam perusahaan industri. Adapun hal yang melatarbelakangi perlunya psikologi dalam industri adalah:
1. Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia dalam industri
2. Agar dunia industri mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih tepat untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan dalam perindustrian.
Kegiatan para psikolog industri ditujukan pada masalah kesejahteraan bersama dan kepentingan umum, antara lain:
Diadakannya seleksi untuk suatu tugas pekerjaan bagi setiap karyawan
Timbulnya kejenuhan yang diakibatkan karena melakukan pekerjaan yang monoton
Terbatasnya ruang gerak karyawan di dalam melakukan pekerjaan yang dihadapinya tersebut.
Selanjutnya penekanan studi psikologis dalam dunia industri sekarang ini pada individu karyawan sebagai bagian dari kelompok sosial yang memiliki moralitas dan motivasi kerja tertentu. Dan menjadi semakin jelas bahwa satu-satunya faktor terpenting yang menentukan prestasi kerja para karyawan ialah sikap emosional mereka terhadap pekerjaan dan terhadap teman sejawatnya.
C. Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Tenaga Kerja
Perkembangan tekhnologi yang kian meningkat saat ini terasa semakin komplek dampaknya, di mana hal ini memerlukan perhatian tersendiri. Di satu pihak perkembangan tersebut memberikan manfaat-manfaat dan kemudahan-kemudahan para tenaga manusia tetapi dilain pihak menimbulkan problema-problema yang memerlukan suatu penanganan secara cermat. Penanganan-penanganan diperlukan guna menghadapi perubahan yang menuju pada perkembangan tekhnologi.
Di zaman sekarang ini, peranan tekhnologi dalam industri terasa semakin mendominir berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan. Hampir semua sektor kegiatan. Tekhnologi dalam mengatasi hal-hal diluar kemampuan manusia sangatlah wajar, dan sudah seharusnya, seperti tekhnologi kedokteran, komputer, penerbangan dll. Yang jelas merupakan sumbangan yang sangat besar bagi manusia dan kemanusiaan.
Tetapi disudut lain, terutama berkaitan dengan arti tekhnologi sebagai bagian dari gejala sejarah dan peradaban manusia, mengisyaratkan kontroversi antara superioritas tekhnologi sebagai alat bantu dengan eksistensi manusia sendiri sebagai makhluk budaya. Kontroversi yang timbul semakin besarnya kecenderungan untuk menggantungkan kepercayaan kepada mesin-mesin dari pada sumber daya manusia. Ini sangat jelas terlihat pada produk tekhnologi sebagai subtitusi sumber daya manusia (robot, mesin, dll), dan hal ini banyak digunakan oleh Negara-negara maju (revolusi industri di Eropa, restorasi Mei ji di Jepang, dll).
Kedua implikasi ini, merupakan dua titik sentral yang mengisyaratkan tidak mudahnya alternatif tekhnologi dapat diterima dan diterapkan disetiap Negara, khususnya Negara berkembang yang sumber daya manusianya melimpah seperti Indonesia. Pembangunan Indonesia, memang memerlukan tekhnologi, tetapi tekhnologi yang tentu saja aman dalam pemakaian, tidak mengganggu kesehatan lingkungan dll.
D. Hubungan Kemanusiaan dan Faktor Manusia
Di dalam sub bab ini akan dibahas masalah antarhubungan atau disebut juga dengan Interaksi sosial, yang mana di dalamnya meliputi tentang hubungan antarmanusia dengan manusia (individu dengan individu), individu dengan kelompok dan antar kelompok dengan kelompok. Yang mana di dalam hubungan tersebut terdapat pengaruh saling mempengaruhi secara timbal balik. Di mana dengan pengaruh mempengaruhi tersebut berarti yang satu berubah karena yang lain dan yang satu mengubah sesuai dengan yang lain, dan dengan perubahan tersebut yang diakibatkan saling pengaruh mempengaruhi dan saling menyesuaikan diri berarti terjadi interaksi.
Di dalam semua antarhubungan kemanusiaan, baik antar manusia dengan manusia maupun manusia dengan kelompok, terdapat suatu struktural. Dimana selalu terjadi semacam adu mengadu kekuasaan yang menghasilkan suatu keseimbangan, yang kadang-kadang bersifat stabil dan kadang-kadang pula bersifat labil.
Kekuasaan itu tentu tidak dimaksudkan sebagai kekuasaan jasmaniah, seorang bayi misalnya yang baru lahir sudah mempunyai kekuasaan terhadap orang tuanya menyesuaikan segenap kehidupan mereka kepada kemauan dan keperluan sang bayi tersebut.
Didalam kehidupan manusia terdapat 4 faktor penting yang mempengaruhinya yaitu:
Warisan biologis (heredity)
Keadaan alam sekitar kita (natural environment)
Warisan sosial (sosial heritage)
Kelompok manusia (group)
E. Interaksi Sosial Dalam Perusahaan
Tingkah laku individu yang dimanifestasikan keluar itu, pada hakikatnya bersumber dari potensi yang menetap dalam diri individu itu sendiri. Semua tingkah laku tersebut pada dasarnya mencerminkan fungsi individu di dalam kelompok. Dan tingkah laku ini cocok atau sesuai dengan konsep masyarakat yang dituntutkan pada diri masing-masing individu tersebut. Dengan demikian sebagian besar dari tingkah laku manusia itu selalu berkorelasi dengan kedudukannya dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi dengan kedudukannya dalam suatu kelompok sosial dan berkorelasi pula dengan situasi dan peranan sosialnya.
Banyak fakta membuktikan, bahwa lebih mudah mengubah tingkah laku sekelompok orang daripada mengubah tingkah laku individu demi individu. Jelasnya lebih mudah mengubah seseorang dalam ikatan kelompok daripada secara individu. Maka jelaslah bahwa tekanan sosial itu besar sekali peranannya dalam usaha pembentukan kebiasaan, tingkah laku, sikap dan disiplin kerja di dalam lingkungan.
Psikologi industri dan psikologi manajemen lebih mengaitkan kehidupan bawahan dengan kondisi sosial dari kelompok sosialnya. Dengan demikian akan tercipta iklim kerja yang menyenangkan, dan tercipta hubungan antar karyawan yang terbuka.
Organisasi perusahaan adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam satu hirarki, di mana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut atasan atau pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Pada setiap anggota organisasi tersebut dapat dijumpai aksi-aksi dan reaksi-reaksi yang timbal balik dari masing-masing individu yang tergantung dalam kelompok tersebut. Agar terjadi ketertiban didalam organisasi, perlu adanya pengaturan mengenai pembagian tugas, cara kerja dan hubungan antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lain, serta pribadi yang satu dengan pribadi yang lain. Organisasi ini dapat disebut sebagai sekumpulan orang yang tunduk pada konvensi bersama untuk mengadakan kerja sama dan interaksi guna untuk mencapai tujuan bersama, dalam rangka keterbatasan sumber daya manusia dan sumber materil.
Disamping fungsi ekonomis yaitu memproduksi barang industri, perushaan harus juga mempunyai fungsi sosial, yaitu menciptakan dan mendistribusikan kepuasan manusiawi dan kesejahteraan sosial. Sehubungan dengan hal ini, bukannya individu buruh sebagai elemen yang terisolasi yang harus diutamakan, tetapi mereka harus dilihat sebagai satu anggota atau satu bagian dari satu kelompok primer. Jadi baik fungsi ekonomis maupun fungsi sosial dari perusahaan dan industri, kedua-duanya adalah sama pentingnya, dan keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Jika organisasi human dengan aspek-aspek sosialnya itu tidak seimbang dan tidak diperhatikan sama sekali, maka semua bentuk system efisiensi yang bagaimanapun efektifnya di dunia ini, tidak mungkin bisa mempertinggi efisiensi kerja dan menambah produksi.
Jika emosi-emosi pegawai menjadi lebih positif, sehingga moralnya bisa dipertinggi, maka akan muncul tim kerja yang akrab dan penuh persahabatan, lalu orang akan menjadi lebih rajin dan senang bekerja. Moralitas tinggi bisa dipupuk, apabila karyawan merasa dihargai oleh atasannya dan dilibatkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan demikian akan tercipta satu tim kerja dengan kesadaran sosial yang tinggi.
Sikap dan Komunikasi
Komunikasi yang juga merupakan bagian dari psikologis sosial, merupakan proses penyampaian pesan dari salah seorang individu kepada individu yang lain sehingga terjadi kesamaan pengertian.
Hubunngan kemanusiaan ini sebagai interaksi yang disengaja untuk mencapai tujuan, dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendayagunakan hubungan antara manusia untuk menggerakkan, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Human Relation
Human relation dibagi dua pengertian yaitu:
1. Dalam arti luas: “ Interaksi antara seorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.”. Seorang melakukan interaksi dengan orang lain, ia melakukan komunikasi dengan cara sedemikian baiknya. Sehingga maksudnya tercapai dengan memuaskan hati kedua belah pihak. Suksesnya human relation itu disebabkan sikap menghargai orang lain, sehingga interaksi tersebut berpegang pada sifat manusia.
2. Dalam arti sempit: “ merupakan interaksi antara seorang dengan orng lain, akan tetapi interaksi disini hanyalah dalam situasi kerja dan dalam organisasi, sedangkan tujuannya, untuk menggiatkan seseorang bekerja dengan semangat, kerja sama yang produktif tetapi dengan hati puas dan senang.
Kunci aktivitas human relation adalah motivasi. Motivasi karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan mereka secara memuaskan yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan hidup keluarga, kebahagiaan keluarganya, kemajuan dirinya sendiri. Dalam melaksanakan human relation, pemimpin organisasi melakukan komunikasi dengan karyawannya. Dan komunikasi ini bersifat manusiawi untuk menggiatkan mereka bekerja sama, sehingga hasilnya memuaskan, di samping mereka bekerja dengan hati puas.
Sifat Tabiat Manusia
Ada dua faktor yang menentukan sifat tabiat manusia yaitu, pembawaan sejak ia dilahirkan dan lingkungan hidupnya. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya, seseorang menangkap kesan-kesan dari luar dirinya melalui panca indranya. Dan itulah yang menimbulkan sifat tabiat manusia yang berbeda, karena itu untuk mengetahui pribadi seseorang tidak cukup mengenal individu saja. Selanjutnya dalam perjalanan hidupnya dan berkembanglah jiwanya. Seseorang mengalami aktivitas kejiwaan. Dan bila aktivitas kejiwaan itu tetap sama tanpa terpengaruhi oleh kesan-kesan yang pada suatu saat muncul, yang dinamakan fungsi kejiwaan. Fungsi kejiwaan itu adalah pikiran, rasa, intuisi dan penginderaan. Dan salah satu diantaranya pada seseorang bisa dominan.
Orang yang dominan pikirannya akan berusaha memahami lingkungannya dengan jalan pengetahuan. Dan orang yang dominan pada perasaan, memahami lingkungannya dengan ukuran penilaian senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Bisa juga orang lebih dominan pada intuisi, dimana orang menangkap segala hal dalam lingkungannya lebih banyak lewat penglihatan batin, melihat makanan secara keseluruhan. Sedang orang yang dominan penginderaannya menangkap hal-hal yang terdapat dalam lingkungannya sebagai mana adanya tanpa ukuran penilaian apapun.
F. Motivasi Kerja
Motivasi bisa diartikan dorongan. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang menentukan besar kecilnya prestasi. Motivasi bekerja itu tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomis saja. Karena banyak juga orang yang suka hati bekerja terus, sekalipun ia tidak memerlukan lagi benda-benda materiil sedikitpun juga. Walaupun keluarganya sudah terjamin, namun seorang dengan ikhlas meneruskan pekerjaannya. Sebab ganjaran dari bekerja yaitu nilai sosial, dalam bentuk penghargaan, respek, dan kekaguman kawan-kawan terhadap dirinya.Untuk beberapa orang bekerja itu merupakan analisis bagi dorongan pemuas ego, melalui kekuasaan dan aktivitas menguasai orang lain. Hampir semua orang, kerja menyajikan persahabatan dan kehidupan sosial. Dan pekerjaan merupakan sumber utama bagi pencapaian status sosial seseorang. Misalnya manusia tidak menyukai pekerjaan ini bukan berarti manusianya yang tidak menyukai pekerjaan, akan tetapi oleh sifat dari pekerjaan itu sendiri, bahkan ada buruh yang tidak mau dipensiunkan disebabkan rasa cintanya terhadap teman, rasa terikat terhadap pekerjaan yang mereka senangi.
Sehingga motif uang tidak selamanya menjadi motif primer, karena ada buruh yang mendapat gaji yang tinggi di tempat yang baru, namun minta pekerjaan di tempat yang lama walaupun gajinya lebih sedikit. Biasanya buruh ini menyukai jenis pekerjaan tertentu. Maka kebanggaan dan interes yang besar terhadap pekerjaan menjadi insentif kuat untuk mencintai suatu pekerjaan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan tentang segi segi kejiwaan manusia secara sistematis, secara ilmiah. Psikologi mempelajari manusia sebagai perwujudan tingkah laku dan pengetahuan yang diperoleh seseorang dalam interaksi dengan lingkungannya.
2. Penekanan studi psikologis dalam dunia industri faktor terpenting yang menentukan prestasi kerja para karyawan ialah sikap emosional mereka terhadap pekerjaan dan terhadap teman sejawatnya.
3. Psikologi industri dan psikologi manajemen lebih mengaitkan kehidupan bawahan dengan kondisi sosial dari kelompok sosialnya.
Posting Komentar untuk "Tugas Kuliah Psikologi Industri"