Tugas (IPA) Limbah Organik Non Organik
Limbah adalah semua buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan hewan yang berbentuk padat, lumpur, cair maupun gas yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun dianggap sudah tidak berguna dan tidak dikehendaki, namun bahan tersebut kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan bahan baku.
Sampah menurut SNI 19-2454-1991 (3) tentang cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Limbah Organik Non Organik
Jenis Limbah
Jenis limbah dibagi berdasarkan sumbernya, seperti:
Pencemaran, barangkali kita sudah terlampau akrab dengan kata iru di telaingan kita. Terlebih akhir- akhir ini, di saat zaman mulai modern, industri dimana- mana dan mesin- mesin canggih meraja lela. Pencemaran akrab di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia. Pencemaran sendiri diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air maupun ke dalam udara. Dalam arti lain, pencemaran juga merupakan pengertian dari berubahnya tatanan atau komposisi air atau udara oleh kegiatan manusia dan juga proses alam, sehingga kualiatas air (baca: ciri- ciri air tanah artesis) atau udara (baca: ciri- ciri udara yang bersih dan sehat) tersebut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan pembentukannya. Itulah garis besar arti dari pencemaran.
Dari definisi pengertian yang telah disampaikan di atas, kita mengetahui bahwasannya pencemaran ini merupakan keadaan yang sungguh tidak baik atau keadaan yang jelas sangat merugikan. Pencemaran membuat materi yang dicampurinya baik air (baca: pencemaran air), udara (baca: polusi udara) maupun tanah (baca: pencemaran tanah) menjadi tidak berfungsi dengan semestinya.
Pengertian Limbah Pabrik
Kita telah mengetahui arti atau makna dari pencemaran yang pada intinya adalah dimasukkannya sesuatu yang dapat menyebabkan materi awalnya menjadi berkeadaan tidak baik dan menyimpang dari fungsi yang sebenarnya. Sementara itu sesuatu yang dapat menyebabkan pencemaran ini sangat beragam (baca: dampak pencemaran air), yakni bisa berupa makhluk hidup, zat, energi maupun komponen- komponen lain. Sesuatu yang menyebabkan pencemaran ini biasanya disebut dengan limbah. Limbah ini dapat kita temukan dalam keseharian kita. bahkan apa saja aktivitas manusia, sangat berpotensi menghasilkan limbah.
Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa
macam, diantaranya adalah limbah rumah tangga dan juga limbah industri
atau limnah pabrik. Seperti halnya namanya, limbah rumah tangga
merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga manusia
sehari- hari. Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara
lain adalah mencuci, baik piring maupun pakaian dan memasak. Sementara
yang dimaksud limbah pabrik adalah segala barang usang dari pabrik yang
sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk padat, cair maupun gas. Tentu
saja limbah- limbah ini dihasilkan dari proses industrialisasi yang
dilakukan oleh pabrik.
Pencemaran Limbah Pabrik
Kita sudah mengatahui pengertian dari pencemaran dan juga limbah pabrik. Dengan demikian kita bisa mengetahui dari penggabungan pengertian kata- kata di atas bahwasannya pencemaran limbah pabrik merupakan pencemaran yang disebabkan karena adanya limbah pabrik dari hasil industrialisasi. Limbah pabrik ini bisa saja berbentuk cair, padat maupun gas. Dan pencemaran ini juga bisa menyerang air, udara maupun tanah. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pencemaran yang disebabkan oleh limbah pabrik atau limbah insustri.
Macam- macam Limbah Pabrik atau Industri
Industri merupakan salah satu bidang perekonomian yang menjanjikan dalam kesuksesan. Bahkan salah satu tolok ukur suatu negara dikatakan maju adalah apabila mata pencaharaian penduduknya yang semula di bidang pertanian dapat beralih ke bidang industri. Industri di dunia pun ada banyak sekali macamnya, ada industri makanan, industri tekstil, industri pembuatan elektronik, industri pembuatan alat transportasi, hingga pembuatan alat- alat berat.
Industri yang ada pun bisa berskala kecil, menengah maupun berskala besar. Masing- masing skala industri tersebut mempunyai limbahnya masing- masing. Dengan demikian limbah pabrik atau industri ini ada bermacam- macam. Macam- macam limbah industri atau limbah pabrik (baca: sistem pengolahan limbah cair industri) adalah sebagai berikut:
Industri yang ada pun bisa berskala kecil, menengah maupun berskala besar. Masing- masing skala industri tersebut mempunyai limbahnya masing- masing. Dengan demikian limbah pabrik atau industri ini ada bermacam- macam. Macam- macam limbah industri atau limbah pabrik (baca: sistem pengolahan limbah cair industri) adalah sebagai berikut:
1. Limbah cair
Jenis limbah pabrik yang pertama adalah limbah pabrik yang berbentuk cair. Limbah pabrik cair merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair. Biasanya limbah pabrik cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti kali, laut (baca: macam-macam laut), maupun selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari pabrik ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
2. Limbah padat
Selain limbah cair, jenis limbah pabrik selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum. Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.
Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah (baca: jenis-jenis tanah) di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah pabrik padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan mencemari tanah (baca: jenis-jenis tanah) di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah pabrik padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
3. Limbah gas
Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah pabrik lainnya yakni limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara (baca: pengertian pencemaran udara). Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah- limbah pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita telah mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak dampak buruk.
Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah- limbah pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita telah mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat menyebabkan banyak dampak buruk.
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik
Pencemaran merupakan peristiwa yang dapat merugikan makhluk hidup. Ada banyak sekali dampak yang dapat ditimbulkan dari pencemaran limbah pabrik ini. Dampak- dampak yang ditimbulkan ini tentu saja merupakan dampak yang buruk (baca: dampak pencemaran lingkungan). Adapun dampak- dampak yang dapat muncul sebab adanya pencemaran limbah pabrik ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dampak bagi kesehatan
Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari limbah pabrik ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan adanya sampah beracun.
- Timbul penyakit yang menular dari rantai makanan
- Timbulnya penyakit jamur.
- Menyebabkan penyakit kolera, diare, dan tifus.
- Timbul sampah yang dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan tikus.
- Timbul sampah yang akan menjadi tempat perkembangbiakan lalat sehingga mudah menularkan infeksi.
2. Dampak bagi lingkungan
Selain akan berdampak pada kesehatan, adanya limbah pabrik ini juga dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Adapun beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh limbah pabrik bagi lingkungan antara lain adalah sebagai berikut:
- Menurunnya kualitas lingkungan
- Menurunnya estetika atau nilai keindahan lingkungan
- Terhambatnya pengembangan negara
- Membuat lingkungan kurang nyaman untuk ditempati
- Membuat makhluk hidup yang terkena pencemaran menjadi musnah atau mati.
Itulah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat adanya pencemaran yang dilakukan oleh industri pabrik bagi lingkungan. Maka dari itulah bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang merupakan daerah industri maka hal mengenai limbah ini harus selalu diwaspadai agar tidak merusak lingkungan.
Demikianlah dampak- dampak yang bisa ditimbulkan oleh adanya pencemaran oleh limbah pabrik. Dampak negatif tersebut akan selalu terasa apabila tidak diusahakan untuk mengolah limbah secara baik dan benar. Maka dari itulah perlu adanya upaya- upaya tertentu agar limbah yang dihasilkan dapat dinetralisir agar tidak membahayakan, dan apabila sudah terlanjur tercemar maka harus diupayakan untuk mengatasi pencemaran- pencemaran tersebut.
Upaya Mengatasi Pencemaran Limbah Pabrik
Pencemaran yang terjadi di lingkungan yang diakibatkan oleh limbah pabrik akan menjadi persoalan yang serius apabila tidak mendapatkan perhatian dengan baik. Pencemaran limbah pabrik akan menyababkan dampak- dampak negatif yang sangat merugikan lingkungan dan juga makhluk hidup. Dengan demikian perlu diadakan upaya- upaya agar dapat mengatasi pencemaran yang terjadi (baca: pengolahan limbah rumah tangga). Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan pengelolahan limbah sebaik mungkin
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya, karena sebagain pabrik menggunakan bahan- bahan kimia dalam operasional produksi pabrik mereka. Maka dari itulah harus diupayakan langkah- langkah untuk membuat limbah menjadi ramah lingkungan dan tidak mengandung zat- zat yang berbahaya. setelah limbah- limbah yang dihasilkan ini menjadi ramah lingkungan, maka membuangnya langsung ke lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran.
Contoh yang paling banyak adalah ketika limbah pabrik berupa limbah cair maupun limbah gas. Setelah limbah cair dan gas ini diolah sedemikian rupa, maka bisa dilepas ke alam (misal ke laut dan juga angkasa). Dan pembuangan limbah tersebut secara langsung di lingkungan tidak akan menyebabkan pencemaran air dan juga pencemaran udara.
2. Tidak membuang limbah cair langsung ke sumber air
Cara bijak yang lainnya adalah tidak membuang limbah pabrik yang cair ke dalam sumber air (baca: proses terjadinya mata air) secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair yang langsung berasal dari pabrik, tanpa diolah biasanya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.
Apabila limbah segar seperti ini langsung di buang ke sungai (baca: manfaat sungai) maupun laut maka akan menyebabkan ekosistem laut dan ekosistem sungai menjadi rusak dan tercemar. Hal ini papsti akan berdampak pada matinya banyak makhluk hidup yang menghuni sumber air tersebut.
Apabila limbah segar seperti ini langsung di buang ke sungai (baca: manfaat sungai) maupun laut maka akan menyebabkan ekosistem laut dan ekosistem sungai menjadi rusak dan tercemar. Hal ini papsti akan berdampak pada matinya banyak makhluk hidup yang menghuni sumber air tersebut.
3. Mengubur limbah- limbah yang bersifat organik
Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya tindakan yang berbeda antara limbah- limbah organik dan non organik. Limbah- limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah tersebut dapat terurai dengan abik apabila dikubur di dalam tanah (baca: jenis-jenis tanah). Dengan mengubur limbah- limbah organik maka kita hanya mengatasi keberadaan limbah organik saja, namun juga kita akan mendapatkan tanah yang lebih subur dan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan tertentu yang pastinya akan bermanfaat.
2. Menggunakan kembali limbah- limbah pabrik yang masih bisa didaur ulang
Selain limbah- limbah organik, ternyata limbah anorganik juga mempunyai penanganannya sendiri. limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah. Dan limbah yang bersifat anorganik ini dapat kita daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru. Limbah anorganik yang masih bisa untuk didaur ulang sebaiknya kita daur ulang saja. Disamping kita membantu menangani persoalan limbah padat pabrik, kita juga dapat menghamat bahan baku.
3. Menanam banyak pepohonan
Cara bijaksana yang selannjutnya adalah menanam banyak pohon di sekitar pabrik. Hal ini lebih mengarah ke limbah gas. Limbah pabrik yang bersifat gas biasanya dibuang melalui cerobong asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang tercemar ini akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon pada akhirnya apabila tidak ditangani dengan baik. Maka dari itulah, kita dianjurkan untuk menanam pepohonan untuk dapat menetralisir udara yang telah tercemar tersebut agar tidak terlalu berbahaya.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani pencemaran dari Limbah pabrik tersebut. Sebagai manusia yang mengelola Bumi, maka kita harus memeperhatikannya dan mengupayakan usaha- usaha yang baik agar dapat menyelamatkan lingkungan.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani pencemaran dari Limbah pabrik tersebut. Sebagai manusia yang mengelola Bumi, maka kita harus memeperhatikannya dan mengupayakan usaha- usaha yang baik agar dapat menyelamatkan lingkungan.
Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhiorganisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Pertama dengan cara daur ulang
Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomisdan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua,Tv tua dan sepeda yang usang.
Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah:
Kelebihan cara membakar ini adalah:
- Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
- Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil
- Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Polusi
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Sumber :Google.com
Posting Komentar untuk "Tugas (IPA) Limbah Organik Non Organik"