Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam
Gagalnya kapitalisme maupun sosialisme dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, mengharuskan adanya pemecahan. Karena itu, negara-negara muslim sangat membutuhkan suatu sistem yang lebih baik yang mampu memberikan semua elemen berperan dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia sejati.
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Q.S. Al-Anfal: 24 )
Sistem ekonomi Islam yang dilandasi dan bersumber pada ketentuan Al-Qur‟an dan Sunnah, berisi tentang nilai persaudaraan, rasa cinta, penghargaan kepada waktu, dan kebersamaan . Adapun sistem ekonomi Islam meliputi antara lain :
1. Mengakui hak milik individu sepanjang tidak merugikan masyarakat.
2. Individu mempunyai perbedan yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi masing-masing.
3. Adanya jaminan sosial dari negara untuk masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Q.S. Al-Anfal: 24 )
Sistem ekonomi Islam yang dilandasi dan bersumber pada ketentuan Al-Qur‟an dan Sunnah, berisi tentang nilai persaudaraan, rasa cinta, penghargaan kepada waktu, dan kebersamaan . Adapun sistem ekonomi Islam meliputi antara lain :
1. Mengakui hak milik individu sepanjang tidak merugikan masyarakat.
2. Individu mempunyai perbedan yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi masing-masing.
3. Adanya jaminan sosial dari negara untuk masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan
pokok manusia.
4. Mencegah konsentrasi kekayaan pada sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan lebih.
5. Melarang praktek penimbunan barang sehingga mengganggu distribusi dan stabilitas harga
6. Melarang praktek asosial (mal-bisnis)
5. Melarang praktek penimbunan barang sehingga mengganggu distribusi dan stabilitas harga
6. Melarang praktek asosial (mal-bisnis)
Apabila kita kaji dalam Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul sebagai sumber inspirasi maka tujuan ekonomi dalam Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Membangun kehidupan umat manusia yang adil dan merata, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat manusia untuk berkreasi dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya.
2.Mewujudkan kehidupan ekonomi yang serasi, bersatu, damai dan maju dalam suasana kekeluargaan dengan sesama umat manusia, serta menghilangkan nafsu menguasai, menumpuk harta dan menindas yang lemah.
3. Membangun peradaban ekonomi yang tidak menimbulkan kerusakan di bumi.
4.Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dan selalu mendorong untuk lebih maju dengan jalan untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas.
5.Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang stabil dengan jalan mencegah inflasi, depresi dan stagnasi.
6.Membangun kehidupan ekonomi yang merdeka dan menumbuhkan sikap kebersamaan.
7.Mewujudkan kehidupan ekonomi umat manusia yang mandiri, tanpa adanya ketergantungan dengan kelompok tertentu yang berkuasa.
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”.
(Q.S. Al-Hasyr: 7)
1.Membangun kehidupan umat manusia yang adil dan merata, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat manusia untuk berkreasi dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya.
2.Mewujudkan kehidupan ekonomi yang serasi, bersatu, damai dan maju dalam suasana kekeluargaan dengan sesama umat manusia, serta menghilangkan nafsu menguasai, menumpuk harta dan menindas yang lemah.
3. Membangun peradaban ekonomi yang tidak menimbulkan kerusakan di bumi.
4.Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dan selalu mendorong untuk lebih maju dengan jalan untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas.
5.Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang stabil dengan jalan mencegah inflasi, depresi dan stagnasi.
6.Membangun kehidupan ekonomi yang merdeka dan menumbuhkan sikap kebersamaan.
7.Mewujudkan kehidupan ekonomi umat manusia yang mandiri, tanpa adanya ketergantungan dengan kelompok tertentu yang berkuasa.
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”.
(Q.S. Al-Hasyr: 7)
Dari sistem ekonomi Islam tersebut tidak hanya menghapus ketidakseimbangan, tetapi dapat merelokasi sumber daya dengan cara yang efisien secara simultan menciptakan pemerataan.
Posting Komentar untuk "Sistem Ekonomi Islam"