Gunakan Minyak Goreng Sebagai Pelumas AAP Cabuli 2 Anak Kakak Beradik di Cilacap

KompaskoNews_ CILACAP-Dua kakak adik, A (7) dan B (5) disodomi tetangganya, AAP (38) warga Kelurahan Kebon Manis Kecamatan Cilacap Utara. Pelaku dilaporkan pihak orang tua korban, setelah salah satu anaknya bertingkah aneh.

Kepada Satreskrim Polres Cilacap, orang tua korban mengaku heran ketika anaknya bertingkah aneh, yakni menaiki bantal dalam posisi tengkurap, dan menggesek-gesekan kemaluannya.

“Orang tua korban menanyakan kepada anaknya, ‘siapa yang mengajari itu’, korban menjawab AAP,” jelas Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto, Kamis (15/8).

Dari keterangan kedua korban melalui orangtuanya, pelaku menggunakan minyak goreng sebagai pelumas, untuk memudahkan penis pelaku masuk ke anus korban.

”Minyak goreng sebagai alat bantu yang digunakan oleh pelaku,” ungkap Djoko.

Setelah mendapatkan laporan dari orang tua korban, pada Jumat (19/7) lalu, Satreskrim langsung melakukan penangkapan terhadap korban di rumahnya.

”Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku telah mencabuli kedua korban sekitar 20 kali. Dari pengakuan pelaku dan keterangan korban juga sinkron,” ungkap Djoko .

Dan dari handphone pelaku, diketahui AAP mengikuti sejumlah grup gay. “AAP ini juga beberapa kali melakukan komunikasi dengan anak-anak yang diduga diincar menjadi korban,” imbuhnya.

Korban yang setelah dilakukan visum juga mendapatkan sejumlah luka di tubuhnya, saat ini ditangani dan didampingi pihak Pemkab melalui Dinas terkait untuk mengembalikan kondisi psikologis korban.

Atas perbuatan cabul tersebut, tersangka dikenai pasal 82 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentang perlindungan anak menjadi UU.

“Pelaku terancam hukuman paling singkat 5 tahun, dan paling lama 15 tahun, dengan denda paling banyak Rp 5 miliar,” ucap Djoko.

Pelaku yang mengaku saat kecil pernah menjadi korban, mengaku mengiming-ngimingi korban dengan jajan, mainan tamiya, hingga bermain game di handphone milik pelaku.

“Awalnya anak-anak sering main ke rumah saya. Lama-lama saya ajak main (disodomi) secara spontanitas,” ucap AAP yang mengaku telah ditinggal pacarnya ke Kalimantan.

AAP mengaku tidak mengancam korban, tetapi meminta korban untuk tidak bilang ke orang tua atau pihak lain. “Ngancam sih tidak, hanya diminta jangan bilang ke siapa-siapa,” imbuhnya. (nas)