Kisah Cinta Rasulullah kepada Aisyah
Cinta Rasulullah kepada Aisyah dan kepada Khadijah tentu berbeda. Meski jika Rasulullah setiap kali ditanya tentang siapa yang paling dicintainya beliau pasti akan menjawab “Aisyah”. Sedangkan Rasulullah mencinta Khadijah sebagai karunia dari Allah. Rasullah mencintai Aisyah karena gabungan anatara pesona kecantikan, kepintaran, dan kematangan diri. Ummu salamah berkata, bahwa Rasulullah tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.
Bahkan diusia Rasulullah yang semakin lanjut dan memiliki rentang usia yang cukup jauh dari Aisyah, Rasulullah dapat menyesuaikan dirinya untuk menjadi bagian dari dunia Aisyah pada usianya yang masih mudah.
Keromantisan mereka diceritakan Imam Ahmad dan Abu Dawud dalam hadisnya. “Pernah Rasulullah mengajak istrinya, Aisyah, untuk berlomba lari dengannya. Rasulullah kalah. Lain waktu Rasulullah kembali mengajak Aisyah berlomba lari dan Rasulullah memenangkannya sehingga beliau tertawa seraya berkata, “Ini pembalasan yang dulu.”
Keromantisan lain yang Rasulullah tunjukan pada Aisyah adalah ketika ia minum. Ia meminum air di gelas yang telah aisyah minum dan meminum bagian gelas di bekas bibir Aisyah. Dan masih banyak lagi kehangatan Rasulullah yang ia tunjukan kepada Aisyah.
Sedangkan dalam cerita ini Rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana seorang suami perlu menyenangkan hari isterinya. Rasulullah pernah bersabda. “Segala sesuatu selain dzikrullah itu permainan dan kesia-siaan, kecuali terhadap empat hal; yaitu seorang suami yang mencandai istrinya, seseorang yang melatih kudanya, seseorang yang berjalan menuju dua sasaran (dalam permainan panah, termasuk juga dalam berlomba), dan seseorang yang berlatih renang.” (HR. An-Nasa’i. Shahih, kata Muhammad Abdul Halim Hamid)
Posting Komentar untuk "Kisah Cinta Rasulullah kepada Aisyah "