Alat alat laboratorium biologi dan fungsinya beserta gambarnya
BAHAN BAHAN KIMIA
1. Amonia (NH3)Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah larut dalam air dan bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia kerap digunakan sebagai obat-obatan, campuran pupuk urea, detergen dan lain sebagainya.
Meskipun memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang industri dan rumah tangga, namun amonia terbilang cukup berbahaya. Larutan pekat amonia dalam air akan menyebabkan iritasi apabila terkena kulit dan mata. Kontak dengan gas amonia berkonsetrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru bahkan kematian.
Amonia dalam bentuk cair harus disimpan dalam temperatur sangat rendah karena titik didihnya yang hanya berkisar -33 °C.
2. Asam Sulfat (H2SO4)
Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat yang dapat larut dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya yang korosif. Selain itu, dengan sifat pendehidrasinya (penarik air yang sangat kuat), asam sulfat akan menimbulkan luka seperti luka bakar pada area kulit yang terpapar.
Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak paru-paru jika terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2 yang sangat reaktif jika terhirup. Sebagai bentuk perlindungan pertama, segera cari udara segar jika terhirup. Segera siram area kulit yang terpapar asam sulfat dengan air mengalir selama 10-15 menit. Jika asam sulfat terkena mata, lekas basuh mata dengan air hangat selama sekitar 20 menit. Untuk penangan lebih jauh, segera pergi ke dokter.
3. Asam klorida (HCl)
Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun dan korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan. Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan kerusakan pada kulit, mata dan alat pernafasan. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United States Environmental Protection Agency) memasukkan asam klorida sebagai bahan beracun.
Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung tangan PVC, jas lab atau pakai pelindung lainnya wajib dikenakan saat Anda berinteraksi dengan bahan kimia yang satu ini.
4. Formalin
Merupakan bentuk cair dari senyawa atau bahan kimia formaldehida. Jika dalam bentuk padatan dikenal dengan istilah trioxane atau paraformaldehida.
Formalin terbilang cukup berbahaya. Kadar formalin di udara yang melebihi ambang batas 0,1 mg/kg dapat menyebabkan iritasi pada kepala, membran mukosa, rasa pusing, tenggorokan terbakar, gerah dan mengeluarkan air mata.
Jika terkena formaldehida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian. Selain itu, dapat meningkatkan keasaman darah, ganguan pernafasan, hipotermia dan koma.
Saat terjadi keracunan, jangan melakukan rangsangan agar korban muntah karena dapat menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran pencernaan. Segara berikan arang aktif atau norit untuk ‘mencuci dan membilas’ lambung.
5. Natrium Hidroksida (NaOH)
Zat padat berwarna putih ini merupakan basa kuat, terbilang mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Apabila terpapar natrium hidroksida akan menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
Bahan kimia yang dikenal sebagai soda api ini mempunyai beberapa kegunaan seperti pembersih peralatan, dapat melarutkan logam, sebagai reagent trans-esterifikasi dan esterifikasi pada pembuatan sabun dan minyak tanah, serta berbagai kegunaan lainnya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, Anda harus tetap hati-hati dalam menggunakan natrium hidroksida ya.. Mengingat sifatnya yang korosif dan beracun.
6. Klorofrom (CHCl3)
Bahan kimia cair dan tak berwarna ini memiliki bau yang khas. Di laboratorium, klorofrom biasa digunakan sebagai obat bius yakni untuk membius hewan saat praktikum. Selain itu juga banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar saat di laboratorium. Penggunaan kloroform terbukti dapat merusak liver dan ginjal.
ALAT ALAT LABOLATORIUM
1. GELAS UKUR
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen)yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
2.TABUNG REAKSI
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif. Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.
3.LABU UKUR
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.
Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.
Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
4. LABU Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 50 – 500 ml.
Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
5. GELAS PIALA
Gelas yang sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.
Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari bahan borosilikat atau plastik.
6. PIPET TETES
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume:
- Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan.
- Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi.
Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
8.KAKI TIGA
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
9. Alat- Alat Laboratorium | Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.
Secara ringkas. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
10. Alat Lab | Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
11. Alat Alat Laboratorium | Plat Tetes
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan. Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
12. Peralatan Laboratorium | Mortar dan Alue (Pestle)
Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu. Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll.
Perlu diketahui juga, Mortal (lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
13. Alat Lab Kimia | Kawat Kasa
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal.
14. Alat Laboratorium | Kawat Nikrom
Fungsi kawat krom adalah untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.
15. Alat Alat Laboratorium | Corong Pisah
Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda.
Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.
16. Alat Laboratorium Kimia | Batang Pengaduk
Batang pengaduk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung membulat.
Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
17. Peralatan Lab | Gelas Kaca atau Gelas Arloji
Gelas berbentuk bundar dengan beragam diameter ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan). Sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang.
18. Alat – Alat Laboratorium | Labu Destilasi
Fungsi destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing masing komponennya. Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan menguap.
Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
19. Alat Lab Kimia | Kondensor
Condesor adalah alat laboratorium yang memiliki fungsi untuk mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap. Alat ini memiliki beragam jenis bentuk, dengan di antaranya adalah condesor graham, Vigreux kolom, condesor dimroth (spiral), condesor Liebig (lurus), dan condesor Allihn (bulat).
DOWNLOAD DOCX LINK DI BAWAH !!!
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus