Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia
Kamu tahu nggak sih gyus, jika orang yang tinggal di gunung, membutuhkan atap rumah yang lebih pendek jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai? Jadi, jika kata ahli geografi, tempat tinggal dapat memengaruhi kebiasaan masyarakat, hal ini dinamakan dengan faktor geografis.
Indonesia dengan kondisi geografis yang berbeda-beda dari Sabang hingga Merauke, tentu saja masing-masing memiliki beragam suku bangsa masing-masing. Tapi, ngomong-ngomong kamu tahu nggak apa suku bangsa dan budaya?
Gini ya, suku bangsa itu adalah kumpulan manusia yang memiliki kumpulan budaya dan pelengkap dengan identitas tersebut. Sementara jika budaya itu adalah, suatu hasil cipta rasa karsa manusia yang tertuang dalam bentuk ide, perilaku, atau benda-benda perlengkapan hidup. Nah itu yang penting oleh faktor geografis dan membuat orang yang tinggal di pantai dan gunung berbeda.
Indonesia sendiri memiliki 1,340 suku bangsa, banyak ya? Iya dong, kan luas wilayah Indonesia 5 juta km2 lebih dan penduduknya lebih dari 160 juta, lebih bentangan alam yang berbeda dari Sabang sampai Merauke membuat ke-1.340 suku bangsa ini menambah kekhasan masing-masing.
Jadi faktor-faktor geografis yang mempengaruhi dan menentukan keberagaman budaya di Indonesia adalah berikut ini!
Letak Geografis
Letak atau tempat di suatu tempat yang sangat penting di tempat tinggal masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pegunungan seperti Bromo, mereka akan memilih bermata pencaharian sebagai petani. Sementara untuk masyarakat yang tinggal di daerah pantai seperti Pangandaran biasanya berprofesi sebagai nelayan.
Contoh lain misalnya tempat tinggal masyarakat tersebut. Masyarakat yang tinggal di gunung, untuk membuat rumah mereka hangat, maka mereka membuat atap yang tidak terlalu tinggi. Sementara untuk masyarakat yang tinggal di pantai, mereka membuat atap setinggi mungkin untuk mencegah kegerahan disiang hari yang panas.
Posisi Strategis
Posisi Indonesia yang dilalui oleh Selat Malaka dan menjadi jalur perdagangan internasional sejak zaman dahulu, juga memengaruhi budaya masyarakat Indonesia. Dengan datangnya bangsa asing dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya penggabungan budaya.
Kondisi Ekologis
Ekologi dalam hal ini menitikberatkan pada hubungan antara manusia dan lingkungan, dalam kaitannya dengan keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Faktor ekologis memiliki pengaruh penting. Misalnya suku Baduy yang membangun rumah hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan saja. Hal ini dilakukan dengan maksud membuka sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah.
Suku-suku yang mendiami kawasan papua memiliki rumah tradisional yang disebut rumah honai. Rumah honai ini dibuat tanpa jendela, dan atap yang rendah. Selain itu, atap rumah honai dibuat dari jerami atau ilalang. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memerangkap agar penghuni rumah tidak kedinginan.
Suku Bajo, yang mendiami kawasan Pesisir Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang bermata pencaharian sebagai nelayan membangun rumah mereka di kawasan Pesisir. Mereka membangun rumah. Mereka membentuk rumah panggung. Hal ini dimaksudkan agar mereka dekat dengan tempat mereka bekerja dan memudahkan akses menuju perahu.
Sekarang, kita lihat contoh soal dulu yuk!
1. Contoh perbedaan letak geografis terhadap ...
A. Pembuatan rumah bercorak panggung untuk menghindari banjir.
B. Masyarakat Suku Jawa menggunakan penanda musim untuk menentukan masa tanam.
C. Sebagian besar masyarakat Suku Bajo bermata pencaharian sebagai nelayan.
D. Atap bangunan dibuat rendah untuk menyekap panas di dalam rumah.
E. Bangunan rumah Suku Baduy menghadap ke utara dan selatan.
Kesimpulan
Diskusi: Atap bangunan yang dibuat rendah untuk menyekap panas di dalam rumah. Tipe rumah yang beratap pendek ini banyak dibangun di wilayah daratan sebagai bentuk adaptasi terhadap udara dingin Dataran Tinggi. Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh bentuk keanekaragaman budaya sebagai bentuk adaptasi terhadap letak geografis membentuk daerah pegunungan.
Posting Komentar untuk "Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia"