Makalah Anatomi & Fisiologi Laktasi

Anatomi Payudara

Payudara (mammae,susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada, dan fungsinya memproduksi susu untuk nutrisi bayi, Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, dengan berat kira-kira 200 gram, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram dan pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram.

Ada tiga bagian unsur payudara, yaitu:
  1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
  2. Aerola, Yaitu bagian yang kehitaman di tengah
  3. Papilla, atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak Puting
Dalam korpus mammae terdapat alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu.
Alveolus terdiri dari beberapa sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan
pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok membentuk lobulus, kemudian
beberapa lobulus berkumpul menjadi 15 - 20 lobus pada tiap payudara.
Dari alveolus ASI disalurkan ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa saluran
kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus Laktiferus).

Anatomi Payudara dan Fisiologi Laktasi
Gambar 1 Anatomi Payudara & Fisioiogi Lak"tasi - Bahan Bacaan Manajemen Laktasi
Gambar 1.Payudara tampak depan
  • Badan
  • Areola
  • Papilla (puting)
Di bawah areola saluran yang besar melebar, disebut Sinus Laktiferus. Akhirnya semua
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran
saluran, terdapat otot polos yang bila berkontraksi memompa ASI keluar. 

Gambar 2. Payudara tampak samping, dengan susunan kelenjar
Gambar 2. Payudara tampak samping, dengan susunan kelenjar
Gambar 2. Payudara tampak samping, dengan susunan kelenjar
  • Kelenjar susu (alveolus)
  • Saluran (duktus laktiferus)
  • Sinus laktiferus 
Ada empat macam bentuk puting, yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar, panjang
dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk puting ini tidak terlalu berpengaruh pada
proses laktasi, yang penting adalah bahwa puting susu dan areola dapat ditarik sehingga
membentuk tonjolan atau "dot" ke dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi puting tidak
bayi bisa menyusu dengan baik.
Gambar 3.B:-ntuk-bentuk putin susu
Gambar 3.B:-ntuk-bentuk putin susu


Pada papilla dan areola terdapat saraf peraba yang sangat penting untuk refleks menyusui.
Bila puting dihisap, terjadilah rangsangan saraf yang diteruskan ke kelenjar hipofisis yang
kemudian merangsang produksi dan pengeluaran ASI.

Fisiologi Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksLdan pengeluaran ASI.
Payudara mulai dibentuk sejak embrio berumur 18 - 19 minggu, dan baru selesai ketika
mulai menstruasi, dengan terbentuknya hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi
untuk maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin adalah hormon yang berfungsi untuk
produksi ASI disamping hormon lain seperti insulin, tiroksin, dan sebagainya.

Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum
keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga
pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun drastis, sehingga pengaruh
prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan
lebih dini, terjadi perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga
sekresi ASI makin lancar. Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi,
refleks prolaktin dan refleks aliran timbul akibat perangsangan puting susu oleh hisapan bayi.

1. Refleks prolaktin

Seperti telah dijelaskan di muka, dalam puting susu terdapat banyak ujung saraf sensoris.
Bila ini dirangsang, timbul impuls yang menuju hipotalamus selanjutnya ke kelenjar
hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon
inilah yang berperan dalam produksi ASI di tingkat alveoli. Dengan demikian mudah
dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi ASI.

2. Refleks aliran (let down reflex)

Rangsangan puting susu tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis depan, tetapi
juga ke kelenjar hipofisis bagian belakang, yang mengeluarkan hormon oksitosin.
Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan
dinding saluran, sehingga ASI dipompa keluar. Makin sering menyusui, pengosongan
alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendungan susu makin
kecil, dan menyusui akan makin lancar. Saluran ASI yang mengalami bendungan tidak
hanya mengganggu penyusuan, tetapi juga berakibat mudah terkena infeksi.

Oksitosin juga memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi rahim makin cepat dan baik.
Tidak jarang perut ibu teras a mulas yang sangat pada hari-hari pertama menyusui dan ini
adalah mekanisme alamiah untuk kembalinya rahim ke bentuk semula.

Gambar 4.Refleks aliran dan pengawasan hormonal terhadap laktasi
Gambar 4.Refleks aliran dan pengawasan hormonal terhadap laktasi
Tiga refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi, adalah refleks menangkap
(rooting reflex), refleks menghisap dan refleks menelan.

1.Refleks menangkap (rooting reflex)

Timbul bila bayi baru lahir tersentuh pipinya, bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bila
bibirnya dirangsang dengan papilla mammae, maka bayi akan membuka mulut dan
berusaha untuk menangkap puting susu.

2.Refleks menghisap

Refleks ini timbul apabila langit-Iangit mulut bayi tersentuh, biasanya oleh puting. Supaya
puting mencapai bagian belakang palatum, maka sebagian besar areola harus tertangkap
mulut bayi. Dengan demikian, maka sinus laktiferus yang berada di bawah areola akan
tertekan antara gusi, lidah dan palatum, sehingga ASI terperas keluar.

3.Refleks menelan.

Bila mulut bayi terisi ASI, ia akan menelannya.
Mekanisme menyusu pada payudara berbeda dengan mekanisme minum dari botol, karena
dot karetnya panjang dan tidak perlu diregangkan, maka bayi tidak perlu menghisap kuat.
Bila bayi telah biasa minum dari botol/dot akan timbul kesulitan bila bayi menyusu pada ibu,
karena ia akan menghisap payudara seperti halnya ia menghisap dot. Terjadilah bingung
puting. Pada keadaan ini ibu dan bayi perlu bantuan untuk belajar menyusui dengan baik dan
benar.

Gambar 5.Respons penyusuan
Gambar 5.Respons penyusuan

  • Bibir bayi menangkap puting selebar areola
  • Lidah menjulur ke muka untuk menangkap puting
  • Lidah ditarik mundur, membawa puting menyentuh langit-Iangit di dalam mulut.
  • Timbul refleks mengisap pada bayi dan refleks aliran pada ibu.
Menyusui bayi yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan bayi (nir-jadwal = on demand),
karena secara alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin sering bayi
menyusu, payudara akan memproduksi ASI lebih banyak. Demikian halnya bayi yang lapar
atau bayi kembar, dengan daya hisapnya maka payudara akan memproduksi ASI lebih
banyak; karena semakin kuat daya isapnya, semakin banyak ASI yang diproduksi.

Produksi ASI selalu berkesinambungan; setelah payudara disusukan, maka akan terasa
kosong dan payudara melunak. Pada keadaan ini ibu tetap tidak akan kekurangan ASI,
karena ASI akan terus diproduksi asal bayi tetap menghisap, ibu cukup makan dan minum
serta adanya keyakinan mampu memberi ASI pada anaknya. Menurut literatur, produksi ASI
berkisar an tara 600cc-1 liter sehari. Dengan demikian ibu dapat menyusui bayi secara
eksklusif sampai 6 bulan, dan tetap memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun bersama
makanan lain.

Bila kemudian bayi disapih, refleks prolaktin akan terhenti. Sekresi ASI juga berhenti. Alveoli
mengalami apoptosis ( kehancuran ), kemudian bersama siklus menstruasi dimana hormon
estrogen dan progesterone berperan, alveoli akan terbentuk kembali.
Siklus berulang ketika ibu hamil ( alveoli matur, siap produksi ) kemudian laktasi ( alveoli
memproduksi ASI ) kemudian penyapihan ( alveoli gugur ) disebut siklus

Posting Komentar untuk "Makalah Anatomi & Fisiologi Laktasi "

POPULER SEPEKAN

Linda Sahabat Vina Akhirnya Buka Suara usai Pegi Ditangkap
Merpati Kolongan Laku 1,5 Miliyar
 Siswi SMP di Ajibarang Diperkosa Ayah dan Kakak sejak Usia 12 Tahun
Masukin Cowok Bangladesh Tidur Bareng Sekamar, Seorang PMI Dipolisikan Majikan
Demi Memenuhi Kebutuhan Popok dan Susu Bayi Umur 10 Bulan Dicat Silver Untuk Mengemis
Muncul Grup Lawak Mirip Warkop DKI, Indro Warkop Marah Hingga Sebut Tak Punya Etika
Gadis Belia Jadi Korban Pencabulan Oleh Pegawai Salon di Cipari Cilacap
Aplikasi Penghasil Saldo Dana di Bulan September Terbukti Membayar
KARTU PRAKERJA GELOMBANG 69 BERKEMUNGKINAN AKAN DIBUKA SEBENTAR LAGI
Ngaku "Kyai Sakti" Bisa Obati Segala Penyakit, Warga Banyumas Ditangkap Polisi