Niat dan Tata Cara Sholat Taubat Bagi Pezinah, Sebelum Terlambat !!!!
Dalam agama Islam, pelaku perzinaan dibedakan menjadi dua, yaitu pezina muhsan dan ghairu muhsan. Pezina muhshan adalah pezina yang sudah memiliki pasangan sah atau sudah menikah (perselingkuhan), sedangkan pezina ghairu muhsan adalah pelaku yang belum pernah menikah dan tidak memiliki pasangan sah (fornikasi).
Diriwayatkan dalam hadis:
"Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad. Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, "Hai, rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal." Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Setelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, "Apakah engkau ini gila?" "Tidak.", jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, "Adakah engkau ini orang yang muhsan?" "Ya.", jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, "Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian."
— H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Berdasarkan hukum Islam, perzinaan termasuk salah satu dosa besar. Dalam agama Islam, aktivitas-aktivitas seksual oleh lelaki/perempuan yang telah menikah dengan lelaki/perempuan yang bukan suami/istri sahnya, termasuk perzinaan. Dalam Alquran, dikatakan bahwa semua orang Muslim percaya bahwa berzina adalah dosa besar dan dilarang oleh Allah.
Tentang perzinaan di dalam Alquran disebutkan di dalam ayat-ayat:
"...dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
— Al-Isra' 17:32
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."
— An-Nur 24:2
Hukumnya menurut agama Islam untuk para pezina adalah sebagai berikut:
Jika pelakunya sudah menikah melakukannya secara sukarela (tidak dipaksa atau tidak diperkosa), mereka dicambuk 100 kali, kemudian dirajam.
Jika pelakunya belum menikah, maka mereka didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian diasingkan selama setahun.[2]
Hukum di atas berdasarkan hadis:
Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam."
— H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit
Hukum salat taubat
Kapan Harus Salat Taubat?
Salat taubat nasuha juga sering disebut salat istighfar atau salat minta ampun. Salat ini hukumnya sunah yang dilakukan dalam rangka memohon pengampunan Allah. Ketika telah menjalankan salat taubat nasuha yang benar, maka seorang muslim seharusnya tidak lagi mengulangi kembali dosa atau perbuatan maksiat yang pernah dilakukan.
Dasar hukum tentang salat taubat nasuha ada pada Alquran dalam surat At-Tahrim ayat 8 yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai."
Waktu pelaksanaan salat taubat
Sebagian ulama berpendapat kalau salat taubat baiknya dikerjakan sesegera mungkin, setelah kamu menerima hidayah dari Allah. Tujuannya agar pengampunan atas dosa yang sudah diperbuat tidak Allah tangguhkan, sementara tak ada seorangpun yang tahu batas umur masing-masing. Ada pula ulama yang menyarankan agar salat taubat dilakukan pada 2/3 malam atau selama salat tahajud dilaksanakan. Meski demikian, ada waktu pelaksanaan salat taubat nasuha yang haram untuk dikerjakan, seperti:
- Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari
- Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggal
- Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong
- Mulai dari salat Ashar hingga matahari tenggelam
- Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya
Syarat salat taubat
Kapan Harus Salat Taubat? Simak Syarat dan Caranya!
Agar salat taubat mendapat keberhasilan dan benar-benar diterima, ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi, yaitu :
1. Menyesali segala perbuatan dosa
Penyesalan ini diawali dengan pengakuan sepenuh hati dengan penuh kejujuran kalau apa yang telah dilakukan adalah perbuatan salah. Setelah barulah muncul rasa menyesal, sedih, marah, dan takut atas segala perbuatan dosa tadi.
2. Berikrar untuk tidak akan pernah mengulanginya lagi
Seseorang dikatakan bertaubat kalau perbuatan dosanya benar-benar ditinggalkan dan tidak pernah diulangi lagi. Hal ini bisa dikatakan sebagai hijrah secara mental.
3. Ikhlas meminta ampun kepada Allah
Wajib hukumnya untuk meminta ampun atas dosa yang sudah dilakukan.
4. Berjuang dengan sepenuh tenaga untuk istiqomah menjauhi perbuatan dosa
Ada kalanya setelah salat taubat dilakukan, kamu akan mendapat ujian berupa dorongan untuk kembali melakukan dosa yang sama, karena itulah di sini kamu harus berusaha untuk istiqomah.
5. Meminta maaf kepada sesama manusia, kalau kesalahan itu berhubungan dengan orang lain
Sampaikan permintaan maaf itu dengan sepenuh hati dan lapang dada.
Tata cara salat taubat
Tata cara salat taubat sama seperti salat sunnah lainnya. Yaitu, dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat. Salat ini juga merupakan salat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Berikut langkah-langkahnya:
1. Niat salat taubat nasuha
Boleh diucapkan dalam hati, boleh juga dengan melafazkannya. Niatnya adalah, "ushalli sunnatat taubati rokaataini lillahi taala." Artinya, "Saya niat salat sunnah taubat dua rakaat karena Allah."
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca doa iftitah (sunnah)
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat dari Alquran
6. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali)
7. I'tidal (membaca doa I'tidal)
8. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali)
9. Duduk di antara dua sujud (membaca doa di antara dua sujud)
10. Sujud kedua
11. Bangun dan melanjutkan rakaat kedua dengan urutan yang sama seperti di atas
12. Tasyahud akhir
13. Salam
14. Berdoa memohon ampunan
Sebagai penyempurna dari amalan salat taubat, maka ada baiknya kamu memperbanyak membaca istighfar. Biasanya hingga 100 kali sambil diresapi dalam hati setulus-tulusnya. Meminta ampun dengan istighfar ini ada baiknya disertai dengan dzikir-dzikir menyebut asma Allah.
Itulah hukum, waktu pelaksanaan, syarat, niat, doa dan tata cara salat taubat. Salat taubat adalah cara untuk meraih salah satu amal yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Karena pasti setiap manusia melakukan dosa di dunia, baik disadari atau tidak, ada baiknya kalau kamu juga melakukan salat sunnah ini, Bela.
Posting Komentar untuk "Niat dan Tata Cara Sholat Taubat Bagi Pezinah, Sebelum Terlambat !!!!"